Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan
Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika
Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam
permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan
pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa.
Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di
futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini
sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de
Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah
dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pada
tahun 1950an futsal mulai dikenal di Italia. Futsal di Italia
diperkenalkan oleh pemain sepak bola impor dari Amerika latin yang
bermain di Seri A (Liga Italia). Di waktu senggang, para pemain itu
bermain futsal dan akhirnya futsal semakin dikenal dan digemari di
Italia. Di Inggris para pemain sepak bola sering melakukan latihan
tanding enam lawan enam di lapangan rumput. Futsal akhirnya terkenal
juga di Inggris, hingga suatu saat diselenggarakan turnamen futsal yang
disponsori oleh London Express, salah satu harian terkemuka di London.
Sedangkan di Spanyol, perkembangan permainan futsal jauh lebih cepat.
Hal ini dapat terjadi karena budaya dan gaya bermain bola di Spanyol
sangat mirip dengan budaya Amerika Latin.
|
Sejarah Futsal |
Pada
1965 kompetisi internasional Futsal digelar untuk pertama kalinya,
dengan Paraguay menjadi juara pertama. Lalu pada tahun-tahun berikutnya
hingga tahun 1979 Brazil merajai kompetisi ini. Brazil juga memenangi
piala Pan Amerika untuk kali pertama di tahun 1980 dan 1984. Di tahun
1974 diadakan pertemuan perwakilan futsal dari berbagai negara.
Pertemuan di Sao Paulo itu menggagas dibentuknya FIFUSA (The Federacao
Internationale de Futebol de Salao / Federasi Futsal AS) sebagai
organisasi resmi yang mewadahi futsal. FIFUSA saat itu menunjuk Joao
Havelange sebagai ketua umum. Setelah eksisnya FIFUSA ini futsal semakin
cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Setelah
beberapa tahun eksis, Futsal semakin terorganisir, dan FIFA pun
tertarik. Karena bagaimanapun juga futsal turut memajukan industri
sepakbola internasional. Pada 1989 FIFA secara resmi memasukkan futsal
sebagai salah satu bagian dari sepakbola, dan FIFA juga mengambil alih
penyelenggaraan kejuaraan dunia futsal.
Peraturan Futsal
Setiap
cabang olahraga apapun pasti memiliki sebuah aturan main dalam
pertandingan, termasuk peraturan bermain futsal dibuat adalah dengan
tujuan agar setiap pertandingan yang berlangsung pada suatu turnamen
atau kompetisi dapat berjalan dengan baik, lancar dan tercipta suasana
yang tertib, teratur serta bisa dinikmati oleh setiap orang. Baik untuk
pemain itu sendiri, wasit, pelatih, official maupun seluruh penonton
yang menyaksikan pertandingan tersebut.
Peraturan
pada permainan futsal kalau kita perhatikan memang memiliki banyak
kesamaan dengan peraturan pada sepak bola, akan tetapi sebenarnya masing
– masing mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki pada
permainan lain. Dari sebuah permainan yang sederhana dan tradisional
kini futsal menjadi sebuah olahraga modern yang banyak digemari orang di
seluruh dunia, sehingga tak terelakkan jika pada peraturan futsal
terbaru terjadi beberapa perubahan seiring dengan berkembangnya zaman
yang terus berubah.
Luas lapangan
- Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m
- Garis
batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di
ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah;
tak ada tembok penghalang atau papan
- Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang
- Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
- Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang
- Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
- Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
- Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Bola
- Ukuran: 4
- Keliling: 62-64 cm
- Berat: 0,4 - 0,44 kg
- Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
- Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya)
Jumlah pemain (per team)
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
- Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
- Jumlah wasit: 2
- Jumlah hakim garis: 0
- Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
- Metode
pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang
boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga
gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan
persetujuan wasit)
- Dan
wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar
garis lapangan saja , terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang
harus memasuki lapangan
Lama permainan
- Lama normal: 2x20 menit
- Lama istirahat: 10 menit
- Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu normal)
- Ada adu pinalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
- Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
- Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
Sanksi disiplin dan pelanggaran
Beberapa
jenis pelanggaran dalam permainan futsal dapat menyebabkan seorang
pemain terkena sebuah peringatan dari wasit berupa sanksi disiplin
karena dianggap telah melakukan kesalahan atas kalakuan tidak sopan yang
bisa berakibat dikeluarkannya dia dari lapangan pertandingan. Fungsi
diberikannya kartu kuning dan kartu merah dalam futsal juga memiliki
kegunaannya untuk memberitahukan bahwa pemain yang bersangkutan telah
diberikan sebuah peringatan keras oleh wasit maupun mendapat hukuman
pengusiran keluar lapangan permainan.
Sangsi Pelanggaran Atas Kelakukan Tidak Sopan
Dalam
permainan futsal penentuan sangsi atau hukuman kepada pemain futsal
disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang telah diperbuatnya.
Konsekuensi yang harus diterima oleh seorang pemain jika melakukan
tindakan atau perilaku yang tidak sopan adalah dengan sebuah peringatan
dari wasit atau bahkan mendapat pengusiran keluar dari arena permainan.
Mendapat Peringatan dari Wasit
Beberapa
hal berikut ini merupakan macam – macam kesalahan berupa tindakan dan
perilaku tidak sopan yang dilakukan pemain dan menjadi penyebab mendapat
peringatan dari wasit:
- Menunjukkan perilaku yang tidak sportif dalam permainan
- Berselisih dengan sebuah tindakan atau perkataan yang tidak baik
- Mengulur - ulur waktu dalam memulai lagi pertandingan
- Tetap melakukan pelanggaran terhadapat aturan permainan
- Tak mau mentaati peraturan dalam menjaga jarak ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan ke dalam
- Masuk atau masuk kembali ke lapangan tanpa seijin wasit atau menyalahi prosedur saat pergantian pemain
- Dengan sengaja meninggalkan lapangan pertandingan tanpa seizing dari wasit.
Pengusiran Keluar Lapangan
Beberapa
hal yang merupakan kelakukan tidak sopan dan bisa menjadi sebab – sebab
mengapa seorang pemain diusir oleh wasit dan harus keluar dari lapangan
permainan, diantaranya disebabkan oleh:
- Melakukan pelanggaran yang serius terhadap peraturan
- Berlaku kasar dalam pertandingan
- Meludahi orang lain atau pemain dari tim lawan
- Sengaja
memegang bola dengan tangannya untuk menghilangkan kesempatan lawan
atau menghalangi lawan untuk mencetak gol (Kecuali untuk keeper atau
penjaga gawang yang berada di daerah pinaltinya sendiri)
- Menghalang
– halangi pemain yang sedang bergerak maju menuju gawang lawannya untuk
menghilangkan kesempatan menciptakan gol dengan melakukan pelanggaran
yang bisa mendapat hukuman tendangan bebas atau tendangan dari titik
pinalti.
- Menyerang lawan, melakukan tindakan penghinaan atau kata caci maki dan/atau gerakan tubuh
- Telah menerima peringatan kartu kuning yang kedua dari sang wasit dalam pertandingan yang sama.
Sangsi Disiplin Untuk Pemain
Seorang
wasit memiliki kewenangan untuk memberikan sangsi disiplin dari sebelum
pertandingan dimulai saat dia masuk ke dalam lapangan permainan dimana
dia ditugaskan sampai berakhirnya pertandingan dan ia meninggalkan
lapangan permainan.
Seseorang
dari pemain yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sebuah hukuman
berupa peringatan atau bahkan pengusiran keluar lapangan permainan oleh
wasit. Baik hal itu dilakukan di dalam maupun di luar lapangan
permainan, dan entah ditujukan kepada sang lawan, timnya sendiri, sang
wasit atau orang lain, maka dikenakan tindakan disiplin dengan tegas
sesuai dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.
C. Teknik Dasar
Dalam
pertandingan futsal tak hanya skill individu dari tiap pemain yang
dibutuhkan akan tetapi sebuah strategi dan taktik dalam team menjadi hal
yang mutlak diperlukan agar terciptanya sebuah permainan tim yang solid
sehingga menghasilkan kerja sama yang apik dan bersinergi dalam
membangun sebuah serangan terhadap lawan.
Dalam
hal strategi dan taktik futsal ini sangat erat hubungannya dengan sosok
seorang pelatih yang memimpinnya dalam memberikan arahan dan instruksi
kepada para pemainnya terkait dengan pola serangan, bertahan dan lain
sebagainya. Namun pada pembahasan kali ini lebih memberikan penjelasan
tentang kemampuan atau skill individu yang wajib dimiliki oleh seorang
pemain futsal terlebih bagi kalangan pemain professional. Skill tersebut
perlu diasah dengan baik melalui kerja keras dan banyak melakukan
latihan dengan serius dan berkesinam
Teknik Control (Menahan Bola)
Dalam
permainan futsal teknik yang juga sangat penting untuk dikuasai yaitu
kemampuan menahan atau mengontrol bola. Controlling adalah salah satu
teknik dasar dalam permainan yang dimiliki seorang pemain saat menerima
bola umpan dari temannya agar mampu dihentikan dan dikuasai dengan
baik.
Cara
mengontrol bola yang benar bisa dilakukan dengan menggunakan kaki
bagian dalam, bagian luar atau dengan telapak kaki bagian dalam. Selain
memakai kaki, pemain bisa juga mengontrol bola dengan dada, paha dan
anggota tubuh lainnya (Selain tangan) untuk menghentikan dan melakukan
kontrol terhadap pergerakan bola. Cara kontrol bola yang paling sering
dipakai dalam pertandingan yaitu dengan cara mengontrol dengan kakinya,
sehingga skill pemain untuk menguasai teknik ini menjadi hal yang mutlak
dibutuhkan.
Semakin
bagus kemampuan pemain dalam mengontrol bola dengan benar maka semakin
pendek jarak pantulan bola dan melekat sedekat mungkin dengan tubuh kita
sehingga pihak lawan akan sulit untuk bisa mencuri dan merebut bola
dari penguasaan kita.
Ada beberapa tips yang perlu dicermati dalam mengontrol bola dengan kaki saat bermain futsal, diantaranya adalah
· Pastikan untuk selalu lihat dan perhatikan datangnya bola
· Pada saat bola bola akan menghampiri kita untuk tetap menjaga keseimbangan
Agar mampu menguasai bola dengan mudah diam tak bergerak maka lakukan kontrol dengan menggunakan telapak kaki (Sole)
Teknik Chipping (Mengumpan Bola Lambung)
Pada
pertandingan futsal teknik ini hampir sama seperti passing hanya
bedanya terletak pada chipping memakai kaki bagian atas ujung sepatu dan
ditendang mengenai bagian bawah bola. Chipping adalah teknik permainan
yang dilakukan untuk melambungkan bola agar naik ke atas saat ditendang
dengan ujung kakinya sehingga mampu melewati pemain lawan.
Teknik
melambungkan bola ini dapat dipakai untuk mengumpan bola kepada teman
satu tim maupun untuk mengelabuhi pemain ketika berhadapan satu lawan
satu dan bisa juga untuk memasukkan bola ke gawang lawan ketika
berhadapan langsung dengan penjaga gawang.
Teknik Dribbling (Menggiring Bola)
Dribbling
adalah teknik dasar dalam permainan dimana seorang pemain memiliki
kemampuan dalam menguasai bola untuk mengecoh lawannya. Teknik
menggiring bola pada futsal maupun sepak bola bisa dilakukan dengan cara
berlari, berjalan, berputar ataupun berbelok dengan kemampuan yang
dimilikinya agar jangan sampai lawan dapat merebut bola dari penguasaan
kita. Pada saat pertandingan berlangsung teknik dribbling dibutuhkan
untuk melewati pemain lawan dan mengarahkan bola menuju ruang kosong
serta membuka peluang untuk melakukan tendangan ke arah gawang.
Penguasaan
terhadap teknik dribbling dengan baik merupakan seni tersendiri dalam
bermain futsal dimana kelenturan dan keseimbangan mutlak diperlukan oleh
setiap pemain. Cara untuk melakukan teknik dalam menggiring bola
(Dribbling) dengan baik ada beberapa teknik yaitu:
Dribbling dengan Kaki Sisi Luar
Cara
menggiring bola menggunakan teknik kaki bagian luar ini dilakukan untuk
memperdaya pemain lawan ke arah samping kanan atau kiri pemain,
tergantung kaki yang digunakan. Jika seseorang memakai kaki kanan bagian
luar maka dia bisa mengecoh ke arah kanannya yaitu ke arah sebelah kiri
dari pemain lawan dan begitu juga sebaliknya.
Dribbling dengan Kaki Sisi Dalam
Pada
permainan futsal seorang pemain dapat mengecoh lawannya dengan
menggunakan teknik menggiring bola ini ke arah samping kiri darinya jika
dia menggunakan kaki kanan bagian dalam atau di sebelah samping kanan
dari pemain lawan, begitu juga sebaliknya.
Dribbling dengan Punggung Kaki
Cara
menggiring bola menggunakan bagian punggung kaki ini biasa dilakukan
jika dalam kondisi lawan berada pada jarak yang cukup jauh dan tidak
menghalangi gerakan kita. Akan tetapi cara ini kurang begitu efektif
untuk mengelabuhi lawan ke arah samping kanan maupun sebelah kiri.
Ada beberapa tips dan cara melakukan teknik dribbling dengan baik yang perlu diperhatikan oleh pemain, diantaranya adalah
· Sebisa mungkin untuk tetap menguasai bola dan menjaga jarak dengan pemain lawan
· Tetap menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh saat melakukan gocekan
· Menyentuh bola dengan menggunakan bagian telapak kaki secara berkesinambungan
· Pandangan pemain harus tetap fokus saat bersentuhan dengan bola
· Selalu siap dalam mengantisipasi pergerakan lawan untuk merebut bola dari penguasaan kita.
Teknik Shooting (Menembak)
Dalam
pertandingan futsal penting sekali bagi pemain memiliki kemampuan
shooting yang baik terutama untuk pemain yang berada pada posisi depan.
Teknik menembak (Shooting) adalah teknik dasar dengan melakukan
tendangan keras ke arah gawang dengan tujuan untuk mencetak gol terhadap
team lawan. Dibutuhkan tendangan yang akurat agar menghasilkan posisi
bola yang terarah pada tempat yang sulit dijangkau oleh kiper.
Untuk
melakukan shooting keras bisa dilakukan dengan menggunakan kaki bagian
luar maupun dalam pada posisi di dekat ujung kaki. Selain itu juga bisa
memakai punggung kaki sebagai pilihan lain dalam melakukan shooting
serta dapat pula pemain menggunakan ujung kaki atau sepatu yang mana hal
ini bisa menghasilkan tendangan yang kencang dengan arah bola lurus ke
depan.
Perlu sebuah upaya latihan yang serius dalam melakukan teknik shooting ini agar tendangan keras dan bola melaju dengan cepat.
Teknik Heading (Menyundul Bola)
Pada
permainan futsal teknik heading tidak terlalu sering digunakan selama
pertandingan berlangsung karena ukuran lapangannya yang kecil sehingga
lebih mendominasi bola-bola bawah melalui umpan pendek antar pemain.
Namun walaupun begitu teknik menyundul bola ini penting untuk dikuasai
oleh para pemain futsal pada saat memainkan bola atas seperti ketika
bola melambung di atas kepala baik itu untuk mengumpan kepada teman satu
timnya maupun untuk memasukkan bola ke arah gawang.
Beberapa cara dan tips teknik heading yang perlu dipahami saat melakukan sundulan bola yaitu:
- Tiap pemain harus mengetahui cara menyundul bola yang benar dengan menggunakan dahi bukan bagian ubun – ubunnya
- Pemain tetap membuka matanya ketika melakukan sundulan untuk memastikan bola disundul menggunakan dahinya
- Gigi dirapatkan, otot leher dikencangkan dan tempatkan posisi kepala pemain dengan benar agar sundulan lebih tajam dan akurat.
- Sering melakukan latihan untuk menghasilkan kualitas sundulan yang berkualitas, akurat dan terarah pada titik sasaran.
- Setiap pemain perlu menyadari bahwa mereka melakukan sundulan bola bukan ditabrak oleh bola
0 komentar: